Hampir semua kalangan mengenali kopi, bahkan tidak sedikit yang menjadikannya sahabat setia. Biji-bijan beraroma khas ini memang memiliki khasiat yang telah terbukti secara ilmiah. Namun, pengaruh buruknya begi kesehatan juga tidak bisa dikesampingkan. Tiga penelitian teranyar yang mengulas pengaruh positif dan negatif kopi dapat Anda simak pada halaman ini.
Kopi Tak Menghalau Kanker Kolorektal
Bertentangan dengan beberapa pendapat penelitian sebelumnya, studi yang di prakasrsai Dr. Youjin Le dari Harvard School of Public Health, Boston, menyatakan tidak ada kaitan signifikan antara kopi dengan kanker kolorektal.
Kesimpulan yang diterbitkan dalam International Journal of Cancer tersebut disarikan dari 12 penelitian cohort di AS, Jepang, dan Eropa, yang melibatkan 646.848 partisipan, serta 5.403 penyandang kanker kolorektal. Hanya responden perempuan yang terlihat mendapat keuntungan rutin menyesap kopi, yakni penurunan resiko kanker kolorektal sebanyak 38%.
Tumpas Kanker Rahim dengan Kopi dan Teh
Menyeruput kopi dan teh terasa makin nikmat setelah peneliti dari Roswell Park Cancer institute mem buktikan bahwa kedua minuman itu menghindarkan perempuan dari kanker rahim.
Dr. Susan E. McCann dan para kolega meneliti 1.100 perempuan, dan menemukan bahwa kelompok yang terbiasa menyesap kopi dan teh lebih dari empat cangkir per hari memiliki resiko kanker rahim lebih kecil dibandingkan yang tidak terbiasa meminumnya. Perempuan yang rutin menyeruput dua cangkir teh per hari juga mengalami penurunan resiko kanker rahim endometrial sebanyak 44%, sementara perempuan yang gemar menyesap dua cangkir kopi mengalami penurunan resiko sekitar 29%.
Studi yang diterbitkan dalam International Journal of Cancer itu belum menemukan alasan spesifik di balik penurunan risiko tersebut. Namun McCann berasumsi, kandungan kafein dan berbagai antioksidan- seperti flavonoid, catechins, dan isoflavon- memegang peranan dengan menetralisir substansi pemicu kanker, sekaligus melindungi sel tubuh dari kerusakan.
Bibir Sumbing Karena Kopi?
Dr. Allen J. Wilcox, mengabarkan dari American Journal of Epidemiology, telah menemukan kaitan antara konsumsi kopi pada trimester awal kehamilan dengan risiko bibir sumbing pada bayi. Namun, ujar Wilcox, hal tersebut tidak perlu terlalu dirisaukan mengingat insidensi bibir sumbing sangant kecil.
Wilcox, dari National Institute of Enviromental Health Services, Norwegia, membandingkan 573 ibu yang melahirkan anak dengan bibit atau langit-langit mulut sumbing, dengan 763 ibu yang melahirkan anak berstruktur mulut normal.
Dibandingkan ibu yang tidak suka menyesap kopi, ibu yang rutin menenggak tiga cangkir kopi per hari 1,39 kali lebih berisiko melahirkan anak berbibir sumbing. Risiko meningkat menjadi 1,59 bila konsumsi kopi lebih dari tiga cangkir per hari.
Sumber: Majalah HealthToday
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
v
Write more, thats all I have to say. Literally, it seems as though you relied on the video to make your point. You clearly know what youre talking about, why throw away your intelligence on just posting videos to your site when you could be giving us something enlightening to read?
Posting Komentar